Epilepsi memang tidak bisa disembuhkan, namun tersedia sejumlah obat-obatan anti-epilepsi yang dapat mengendalikan kejang. Banyak penderita epilepsi yang kejangnya berkurang, atau bahkan tidak mengalami kejang sama sekali selama bertahun-tahun setelah menjalani terapi pengobatan dengan obat anti epilepsi (OAE).
Dalam menentukan OAE yang paling cocok dengan pasien, dokter akan menyesuaikannya dengan usia, kondisi, dan frekuensi kejang yang dialami pasien. Selain itu, jika pasien sedang mengalami masalah kesehatan lainnya, dokter akan menyesuaikan OAE agar tidak bersinggungan dengan kinerja obat-obatan lainnya yang sedang dikonsumsi pasien.
Agar kejang dapat dicegah secara maksimal, pasien disarankan untuk selalu meminum obat sesuai dengan yang diresepkan dokter secara teratur. Selain itu, jika pasien ingin berhenti mengonsumsi atau beralih ke jenis OAE lainnya, sebaiknya tanyakan dahulu kepada dokter.
Segera beri tahu dokter jika Anda mengalami migrain, perubahan suasana hati, depresi, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri setelah mengonsumsi OAE.
Berikut ini adalah jenis-jenis OAE yang telah tersedia pada saat ini:
- Phenobarbital
- Phenytoin
- Carbamazepine
- Sodium valproate
- Vigabatrin
- Topamax
- Tiagabine
- Oxcarbazepine
- Levetiracetam
- Lamotrigine
- Gabapentin
Beberapa efek samping OAE yang umum dialami adalah mual, pusing, perubahan suasana hati, sakit perut, dan peningkatan berat badan. Sedangkan efek samping OAE yang tergolong parah, namun jarang terjadi adalah radang pada hati, ruam tingkat parah, depresi, dan pikiran untuk bunuh diri.
Sumber : www.alodokter.com
Judul: Pengobatan Epilepsi
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 12:15 PM
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 12:15 PM