Kamis, 30 Juni 2016

DISENTRI

Pengertian Disentri

Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare yang disertai darah atau lendir. Diare adalah buang air besar encer yang terjadi tiga kali atau lebih dalam 24 jam. Selain diare, gejala disentri yang lain meliputi kram perut, mual, dan muntah.

DISENTRI

Kasus Disentri di Indonesia
Disentri adalah penyakit yang sangat umum terjadi, terutama jenis disentri basiler. Penyakit ini bisa muncul sepanjang tahun di Indonesia.

Jumlah pasti penderita disentri tidak diketahui karena selain penyakit ini belum tercatat secara resmi, kebanyakan penderita juga merawat diri di rumah tanpa berkonsultasi dengan dokter. Sanitasi yang buruk dan keterbatasan air bersih, terutama di daerah yang padat penduduknya bisa meningkatkan risiko penyebaran penyakit ini. Selain itu faktor risiko disentri yang kuat di Indonesia adalah kontaminasi pada makanan dan minuman.

Apa Saja Jenis Disentri?
Ada dua jenis utama disentri yang digolongkan berdasarkan penyebabnya, yaitu disentri basiler atau sigelosis yang disebabkan oleh bakteri shigella dan disentri amoeba atau amoebiasis yang disebabkan oleh amoeba (parasit bersel satu) bernama Entamoeba histolytica yang biasanya ditemukan di daerah tropis. Disentri basiler biasanya lebih ringan dibanding dengan disentri amoeba.

Kedua jenis ini biasanya menular karena lingkungan yang kotor. Manusia juga sering terinfeksi karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Walau disentri bisa sembuh tanpa penanganan medis, penderita dianjurkan untuk tetap waspada karena disentri bisa berujung pada dehidrasi dan bahkan kematian. Hal ini umumnya terjadi di daerah dengan sanitasi yang buruk dan terutama jika perawatan klinis susah untuk didapatkan.

Berkonsultasi kepada Dokter
Tidak semua penderita harus ke dokter jika mengalami disentri. Penyakit ini biasanya bisa pulih dalam beberapa hari. Tetapi jika Anda mengalami diare berdarah atau berlendir yang berlangsung lebih dari beberapa hari, segera konsultasikan kepada dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang lebih akurat. Jangan lupa untuk menginformasikan makanan apa saja yang Anda konsumsi yang mungkin dapat menyebabkan diare.

Jika anak Anda mengalami diare selama enam kali atau lebih dalam jangka waktu 24 jam atau diare yang berkelanjutan, Anda disarankan untuk membawanya ke dokter. Komplikasi utama akibat diare adalah dehidrasi. Ketahanan tubuh anak-anak terhadap dehidrasi lebih rendah daripada orang dewasa. Dehidrasi merupakan penyebab kematian utama pada anak-anak yang mengalami diare dan muntah-muntah. Maka dari itu, diare tidak boleh dianggap remeh terutama jika terjadi pada anak-anak. Berikut adalah tanda-tanda dehidrasi pada anak yang patut diwaspadai:
  • Rewel.

  • Cepat mengantuk.

  • Kondisi tubuh semakin lemah.

  • Jarang buang air kecil dibanding biasanya.

  • Tangan dan kaki terasa dingin.

  • Kulit menjadi pucat atau berbintik.
Disentri belum tentu membutuhkan perawatan medis, tapi memperbanyak minum sangatlah penting untuk mencegah dehidrasi.

Langkah Pencegahan Untuk Disentri

Menjaga kebersihan memiliki peran penting dalam pencegahan disentri. Selain bisa berdampak kepada si penderita, penyakit ini juga berpotensi untuk menyebar kepada orang-orang di sekitarnya, terutama anggota keluarga. Karena itu sebaiknya disentri dicegah mulai dari aspek kontak pertama hingga penyebarannya.

Berikut ini merupakan langkah-langkah pencegahan terkena disentri akibat faktor kontaminasi:
  • Menjauhi makanan yang kebersihannya tidak terjamin dan tidak minum air langsung dari keran.

  • Selalu mencuci tangan sebelum makan.

  • Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang.

  • Mengonsumsi makanan yang dimasak sampai benar-benar matang.

  • Menyimpan makanan di kulkas dan tidak membiarkan makanan tertinggal di bawah paparan sinar matahari atau suhu ruangan.
Jika Anda mengalami disentri, langkah-langkah berikut akan sangat berguna untuk mencegah penyebarannya pada orang-orang di sekitar Anda:
  • Mencuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan.

  • Mencuci tangan setelah dari toilet dan selalu bersihkan toilet dengan disinfektan setelah buang air besar.

  • Jika tinggal satu rumah, pastikan penderita tidak menggunakan handuk atau peralatan makan yang sama dengan anggota rumah lainnya.

  • Penderita sebaiknya tidak keluar rumah selama minimal 48 jam setelah periode disentri berakhir.

Sumber : www.alodokter.com

thumbnail
Judul: DISENTRI
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Artikel Penyakit, disentri amoeba, disentri anak, disentri basiler, disentri icd 10 :

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Di Perbaharui Oleh De Nature Indonesia Pusat